10 - Relasi
Nama : Widya Refriatna Handriat
NPM : 16517191
Kelas : 1PA11
Ø Relasi
Relasi adalah aturan yang menghubungkan setiap anggota
himpunan A ke himpunan B. Dimana A disebut domain (daerah asal) dan B disebut
kodomain (daerah kawan).
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. Dalam mengerjakan soal relasi dapat dikerjakan menggunakan tiga metode yaitu diagram panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan berurutan.
Jenis Relasi:
1. Relasi Biner adalah hasil kali 2 himpunan atau relasi yang
menghubungkan 2 himpunan yang himpunan bagiannya tidak kosong.
2. Relasi Ekuivalen adalah relasi yang memenuhi (sifat relasi yaitu
reflektif, simetris dan transitif.)
3. Tolak parsial
(poset) adalah relasi yang memenuhi (sifat
relasi yaitu reflektif, transitif dan antisimetris.)
Sifat Relasi:
1. Relasi
Refleksif
Sebuah relasi R dalam A disebut
memiliki sifat refleksif, jika setiap elemen A berhubungan
dengan dirinya.
Contoh relasi yang memiliki sifat
seperti ini adalah relasi “x selalu bersama y.”,
dengan x dan yadalah anggota himpunan seluruh
manusia. Jelas sekali bahwa setiap orang pasti selalu bersama dengan dirinya
sendiri.
2. Relasi
Irefleksif
Relasi R dalam A disebut
memiliki sifat irefleksif, jika setiap elemen A tidak
berhubungan dengan dirinya sendiri.
Contoh relasi irefleksif adalah
relasi “x mampu mencukur rambut y dengan rapi
sempurna.”, dengan x dan y adalah setiap
pemotong rambut. Diandaikan bahwa setiap orang hanya dapat mencukur rambut
orang lain dengan rapi sempurna, maka relasi ini adalah irefleksif, karena
tidak ada seorang tukang cukur a yang mampu mencukur rambutnya
sendiri.
Contoh lain dalam himpunan bilangan
bulat adalah, relasi < dan > adalah irefleksif.
3. Relasi Simetrik
Relasi R dalam A disebut
memiliki sifat simetrik, jika setiap pasangan anggota A berhubungan
satu sama lain. Dengan kata lain, jika a terhubung
dengan b, maka b juga terhubung dengan a.
Jadi terdapat hubungan timbal balik.
Sebuah relasi “genap” adalah relasi
simetrik, karena untuk sembarang x dan y yang
kita pilih, jika memenuhi relasi tersebut, maka dengan menukarkan nilai y dan x,
relasi tersebut tetap dipenuhi. Misalnya untuk pasangan (5, 3) relasi tersebut
dipenuhi, dan untuk (3, 5) juga.
4. Relasi
Anti-simetrik
Jika setiap a dan b yang
terhubung hanya terhubung salah satunya saja (dengan asumsi a dan bberlainan),
maka relasi macam ini disebut relasi anti-simetrik.
Dalam kebanyakan literatur biasanya
ditulis sebagai kontraposisinya seperti di bawah ini. Keuntungan bentuk ini
adalah tidak mengandung negasi, dan hanya mengandung satu implikasi.
Relasi bersifat anti-simetrik,
karena mengakibatkan . Demikian juga jika ada p dan q yang
terhadap mereka berlaku dan berarti .
5. Relasi
Transitif
Sebuah relasi disebut transitif jika
memiliki sifat, jika a berhubungan dengan b,
dan b berhubungan dengan c, maka a berhubungan
dengan c secara langsung.
Sebagai contoh, relasi dua
transitif. Misalnya untuk 5, 6, dan 7, berlaku 5 < 6, 6 < 7, dan 5 <
7.
Komentar
Posting Komentar