2 - Metode Ilmiah dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Nama : Widya Refriatna Handriat
NPM : 16517191
Kelas : 1PA11
Ø Metode Ilmiah
Metode
ilmiah adalah prosedur atau cara dalam memperoleh pengetahuan yang
disebut ilmu. Ini berarti bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan lewat metode ilmiah. Berbagai cara dilakukan manusia untuk
memperoleh pengetahuan, baik melalui pendekatan nonilmiah maupun pendekatan
ilmiah.
Langkah-langkah
metode ilmiah
Langkah-langkah
metode ilmiah sebagai berikut:
a.
Perumusan
masalah
Yang dimaksud masalah adalah menyangkut topic atau objek
yang diteliti batasan yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang
terkait. Oleh sebab itu, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau
bagaimana tentang objek yang diteliti itu.
b.
Penyusunan
Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan tentang kemungkinan jawaban
sementara tentang masalah yang ditetapkan.
c. Pengujian Hipotesis
Merupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan
hipotesis yang diajukan dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis
atau tidak.
d. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk
melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang
diterima merupakan pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
Ø Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Definisi Ilmu
Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu
yang mempelajari gejala-gejala alam yang dapat dirumuskan kebenarannya secara
empiris. Adapun definisi Ilmu Pengetahuan Alam menurut Fisher, Science adalah kumpulan pengetahuan
yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.
Sejarah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Zaman
Yunani Kuno
Menurut Bertrand Russel, diantara
semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit diterangkan
selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur
peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu
belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang menyempurnakannya. Zaman
ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini
menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima
segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani
mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Pada zaman ini banyak bermunculan
ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
a.
Thales
(624-545 SM) dari Miletus.
Thales adalah
filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar
segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang
mempertanyakan isi dasar alam.
b. Pythagoras (580 SM–500 SM)
Ia adalah
seorang matematikawan dan filsuf Yunaniyang
paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”,
dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa
kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah
sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun
fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya
Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang
pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu,
Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras
Society. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang
teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada
dengan panjang dawai.
c. Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates
lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar
dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang
mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. sumbangsih
Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya,
yang dikenal sebagai metode elenchos, yang
banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates
dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat
secara umum.
d. Plato (427 SM-347 SM)
Ia
adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles.
Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia
menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Selain itu, ia juga
menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana Socrates adalah
peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya
mengenai ide.
Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal.
Di dunia ideal semuanya sangat sempurna.
e. Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles
adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dariAlexander yang Agung. Ia memberikan
kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan
Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang
mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi
secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik,
Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk
demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah
logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles
adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive
reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari
setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian
ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive
thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan
yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir (syllogisme).
Zaman modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis
mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17
M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan
adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, ada
tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa
dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia
dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan
jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
Zaman ini sudah dimulai sejak abad
14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman
modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tokoh yang menjadi
pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan
JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
a. Isaac
Newton (1643 M-1727 M) adalah
seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan
theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”. Karyanya yang
berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan
tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains
mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
b. Rene
Descartes (1596 M-1650 M) ia di
kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf dan
matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu filsafat Modern”
dan “Bapak matematika modern”. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah
semuanya tida ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir.
c. Charles
Robert Darwin (1809 M-1882 M)
adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi
teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent)
dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling
menggemparkan adalah “Nenenk moyang manusia adalah kera”.
Ø Contoh Ilmu Pengetahuan Alam tentang Planet
Planet Saturnus
Saturnus adalah planet keenam dari
Matahari dalam sistem tata surya kita. Karena letaknya yang begitu jauh
menyebabkan planet ini tidak dapat terlihat dengan baik dari Bumi. Planet ini
telah dikenali oleh masyarakat yang hidup sejak zaman prasejarah.
Bangsa Romawi sudah mengnal 5 planet
dalam tata surya dan menganggap Saturnus sebagi panet terjauh. Tidak hanya
bangsa Romawi, terdapat juga kebudayaan Tiongkok, Jepang, Ibrani kuno, Turki
Ottoman, dan Hindu yang telah mengetahui keberadaan Saturnus. Dimana pada
setiap kebudayaan itu keberdaan planet ini selalu dikaitkan dengan
kepercayaannya masing-masing.
Berikut adalah ciri-ciri planet
Saturnus, planet kedua terbesar setelah Jupiter.
ü Planet ini berwarna kuning pucat.
ü Memiliki cincin yang terbuat dari gumpalan-gumpalan es.
ü Jarak planet Saturnus dan Matahari adalah 1,4 milyar km.
ü Diameter sebesar 116.464 km dan volume sebesar
8,2713×1014 km³.
ü Termasuk planet luar dan planet raksasa gas.
ü Tidak memiliki permukaan padat yang terdiri dari helium,
hidrogen, dan es.
ü Suhu permukaanya berkisar antara -136 ºC hingga -186 ºC.
ü Atmosfernya terdiri dari gas amonia dan metana.
ü Periode rotasi 10,7 jam dan periode revolusi 29,5 tahun.
ü Memiliki 56 satelit, akan tetapi hanya 21 satelit saja yang
sudah diberi nama. Satelit itu ialah Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus,
Janus, Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione
coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe.

Komentar
Posting Komentar